Franz Beckenbauer meninggal dunia di usia 78 tahun. Media Sepakbola Jerman pun berduka atas Meningganya salah satu legenda.keluarganya mengumumkan kabar kematian Franz Beckenbauer keesokan harinya, tepatnya Senin.
“Dengan kesedihan yang mendalam kami mengumumkan suami saya dan ayah kami, Franz Beckenbauer, meninggal dunia saat tidur dikelilingi oleh keluarga,” begitu isi pernyataan keluarga Franz Beckenbauer.
“Meninggalnya Franz Beckenbauer menjadi titik balik. Kami melihat atas jejak hidupnya yang dipenuhi kehormatan dan kebanggaan yang luar biasa. Kami kehilangan pesona sepakbola unik dan sosok yang dicintai dan di hargai. Der Kaiser adalah salah satu pemain terbaik yang pernah dilihat.” kata Neuendorf. Namanya akan selalu di ingat di masa depan sebagai kairar bola.
Beckenbauer melakukan debutnya bersama Bayern dalam play-off Bundesliga melawan FC St. Pauli pada 6 Juni 1964. Di musim pertama di Regionalliga Süd 1964–65, tim memenangkan liga dan dipromosikan ke Bundesliga.
Bayern segera menjadi kekuatan liga Jerman yang baru, memenangkan Piala Jerman dan mencapai kesuksesan Eropa di Piala Winners pada tahun 1967. Beckenbauer menjadi kapten tim untuk musim tahun 1968 dan memimpin timnya ke liga pertama mereka. Dia mulai bereksperimen dengan peran, menyempurnakan peran tersebut menjadi bentuk baru dan mungkin menjadi eksponen terhebat dari permainan penyapu menyerang.
Selama masa jabatan Beckenbauer di Bayern Munich, klub memenangkan tiga kejuaraan liga berturut-turut dari tahun 1972 – 1974 dan juga hat-trick kemenangan Liga Champions UEFA 1974–76 yang membuat klub mendapat kehormatan untuk trofi.
Sejak 1968 Beckenbauer, dipanggil Der Kaiser oleh fans. Anekdot berikut diceritakan untuk menjelaskan asal-usulnya: Pada kesempatan pertandingan persahabatan Bayern Munich di Wina, Austria, Beckenbauer berpose untuk sesi foto samping patung mantan kaisar Austria. Media memanggilnya Fußball-Kaiser (kaisar sepak bola) setelah itu, dipanggil Der Kaiser. Namun, menurut laporan surat kabar Jerman Welt am Sonntag, penjelasan ini tidak benar, meski sangat populer. Menurut laporan tersebut, Beckenbauer melakukan pelanggaran saat berlaga dengan Libuda di final pada 1969. Tidak memedulikan teriakan fans, Beckenbauer membawa bola ke bagian lapangan yang berlawanan, di mana dia menyeimbangkan bola di depan fans yang kesal selama beberapa saat. Libuda biasa disebut König von Westfalen, jadi pers mencari nama teriakan yang lebih tinggi dan menciptakan panggilan nya saat ini Der Kaiser.
Pada tahun 1977, Franz menerima kontrak yang menguntungkan untuk bermain di Liga Amerika Utara (NASL) dengan New York Cosmos. Dia bermain dengan New York Cosmos selama empat musim hingga 1980, dan tim memenangkan Soccer Bowl tiga kali.